Sinopsis Buku: Buku ini menggambarkan perjalanan hidup seorang anak yang lahir sebagai pemenang dalam perlombaan sengit di alam kandungan. Dengan menggunakan bahasa yang penuh cinta dan semangat, Bapang mengajarkan anaknya bahwa kehidupan adalah sebuah perlombaan yang penuh tantangan, di mana hanya satu yang bisa menjadi pemenang. Dari awal kehidupan hingga usia keempat belas tahun, anak tersebut terus diingatkan untuk tetap gigih, disiplin, dan berjuang keras demi mempertahankan gelar juara yang telah ia peroleh. Buku ini juga menyajikan kisah-kisah yang menginspirasi, seperti perjalanan Bapang dan Ibu dalam melahirkan anaknya, serta tantangan-tantangan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Dengan menggunakan narasi yang penuh kasih, buku ini tidak hanya menceritakan perjalanan anak, tetapi juga menggambarkan kehidupan manusia sebagai sebuah lomba yang penuh makna, di mana setiap orang harus berusaha sekuat tenaga untuk meraih kebahagiaan dan pengakuan. Dengan gaya penulisan yang penuh perasaan dan penuh makna, buku ini menjadi pengingat bahwa setiap orang memiliki perjuangan yang tidak terlihat, dan bahwa keberhasilan bukanlah hal yang mudah, melainkan hasil dari usaha dan semangat yang tak pernah berhenti.
Ini kisah antik keluargaku bersama ayah yang tidak mau dipanggil Ayah maunya dipanggil Bapang Itu panggilan untuk ayah dalam bahasa Semende Tak cukup sampai di situ diam diam Bapang menganut aliran PUNK Itu aliran yang mengagung agungkan kebebasan Mulai dari kebebasan berpikir kebebasan berekspresi hingga kebebasan berkarya dan mengeluarkan pendapat Syukurlah Bapang tidak menata rambutnya gaya buah duren masak di pohon atau gaya sapu ijuk dari Yunani Sebab Bapang mengaku kalau dia itu PUNK muslim Meski demikian pemikiran dan tindakan Bapang sehari hari nyentriknya minta ampun Apa apa diprotes sistem pendidikan diprotes pembangunan masjid diprotes kepala sekolah diajak ribut dokter ditantang maling jemuran dijadikan sahabat dan petugas KB di Puskesmas diajak berdebat Klimaksnya pada hari Senin sehabis liburan kenaikan kelas Bapang melarang anak anaknya pergi ke sekolah Seragam sekolah kami dimasukkan ke dalam karung untuk dibakar Bunda meradang melihat kenyataan itu Berpikir bebas boleh saja tapi membakar seragam sekolah anak anak adalah tindakan yang tidak bisa lagi ditoleransi Bunda melawan Bapang dengan garang Dan kebahagiaan keluarga kami berada di ujung tanduk akte cerai nyaris diteken Bagaimana usaha Bapang untuk menyelamatkan keluarga dengan empat anaknya Bagaimana cara Bapang mendidik keempat anaknya hingga jadi orang orang yang sukses Silakan baca kisah ini dan jangan menyalahkan jika nanti tertular virus PUNK ala Bapang Kisah ini akan membuat siapa pun berpikir keras tertawa ngakak hingga menangis sedih lalu bangkit dan berdiri tegak untuk berkarya dan bekerja keras Sebab dunia sudah lama menanti karya karya besar kita semua
Jumlah Halaman | 232 |
---|---|
Kategori | Psikologi |
Penerbit | Indiva Media Kreasi |
Tahun Terbit | 2015 |
ISBN | 978-602-1614-47-1 |
eISBN | 978-602-495-014-9 |