Sinopsis Buku: Bintang, seorang gadis kecil yang hidup berdua dengan bapaknya, Pak Abas. Setiap hari, ia menunggu kepulangan bapaknya yang bekerja keras. Bagi Bintang, bapak adalah sosok yang paling ia cintai dan nantikan. Di setiap senja, ia duduk di depan pintu rumah, mengharapkan kehadiran bapak yang selalu berpamitan untuk pergi bekerja. Sejak kecil, Bintang harus mandiri karena bapaknya harus bekerja sepanjang hari. Ia merasa kehilangan ibunya yang telah pergi ke surga saat ia lahir, sehingga bapak menjadi satu-satunya orang yang mengisi kehidupannya. Kisah ini menggambarkan perasaan kecintaan, harapan, dan kepatuhan Bintang terhadap bapaknya. Melalui sudut pandang seorang anak, cerita ini mengungkapkan perjuangan seorang anak dalam menghadapi kehilangan dan menjalani kehidupan yang penuh tantangan. Bintang belajar untuk bersyukur, berjuang, dan tetap berharap meskipun dalam situasi yang sulit. Dengan segala kelemahannya, ia tetap menjadi sosok yang penuh semangat dan penuh kasih sayang. Buku ini juga menyampaikan pesan moral yang terinspirasi dari Al-Qur'an, seperti pentingnya bersyukur dan berusaha mengubah keadaan diri sendiri agar mendapatkan keberkahan dari Allah. Dengan bahasa yang sederhana dan penuh empati, kisah Bintang memberikan pelajaran tentang cinta, kepatuhan, dan harapan yang tak pernah padam.
Tiba tiba matanya terpaku saat melihat sosok yang begitu ia kenali Tubuhnya seketika terasa membatu Netranya masih setia menatap sosok yang sibuk memilih milih sampah plastik hasil pulungannya lalu memasukannya ke dalam karung Hatinya seperti terhantam batu besar melihat pemandangan yang tak jauh dari tempat dia berteduh Sosok itu adalah Pak Abas bapaknya Bintang membalikkan tubuhnya Ia tidak tahu harus berbuat apa Haruskah ia berlari pergi meninggalkan tempat itu ataukah menghampiri bapaknya yang bermandi peluh di antara sampah sampah itu Sungguh Bintang merasa bingung