Sinopsis Buku "Bangunan Air dan Pantai" Buku ini menyajikan berbagai penelitian dan analisis terkait bangunan air dan pantai, dengan fokus pada dampak serta peran struktur tersebut dalam lingkungan dan pengelolaan sumber daya alam. Buku ini terdiri dari beberapa bab yang membahas topik seperti pengaruh breakwater terhadap transport sedimen di kolam pelabuhan, perubahan morfologi pantai akibat konstruksi jetty, serta dampak tata guna lahan terhadap risiko banjir bandang. Penulis juga membahas perubahan tata guna lahan di wilayah pesisir, khususnya di Kota Lhokseumawe, sebagai bagian dari upaya pengelolaan wilayah pesisir yang berkelanjutan. Buku ini menjadi referensi penting bagi para akademisi, praktisi, dan pengambil kebijakan dalam bidang teknik sipil, lingkungan, dan pengelolaan wilayah pesisir. Isi Buku: 1. Analisis Pengaruh Breakwater Terhadap Transport Sedimen Pada Kolam Pelabuhan Krueng Geukuh-Pantai Bangka 2. Pengaruh Rencana Jetty Terhadap Perubahan Morfologi Pantai Dengan Menggunakan Pemodelan Numerik 3. Pengaruh Rencana Konstruksi Pelabuhan Jetty Terhadap Perairan Di Kawasan Pelabuhan Pulau Balai, Kabupaten Aceh Singkil 4. Analisis Perubahan Tata Guna Lahan Terhadap Banjir Bandang Paya Tumpi, Kabupaten Aceh Tengah 5. Perubahan Tata Guna Lahan Tahun 2020 6. Evaluasi Efisiensi Saluran Terhadap Debit Aliran Pada Jaringan Irigasi Krueng Gunci 7. Biodata Penulis 8. Daftar Pustaka 9. Kata Pengantar 10. Daftar Isi Buku ini dilengkapi dengan data dan analisis yang mendukung kebijakan dan tindakan pengelolaan wilayah pesisir yang berkelanjutan, serta memberikan wawasan ilmiah yang relevan dalam bidang teknik dan lingkungan.
Dengan berjalannya waktu Kerusakan lingkungan terus terjadi dan tidak dapat dihindari Salah satu yang paling sering dijumpai adalah permasalahan abrasi pantai Permasalahan pengikisan pantai ini harus segera ditanggulangi karena akan mengakibatkan kerugian yang besar Proses abrasi pantai tidak hanya membuat garis garis pantai menjadi semakin menyempit tapi bila dibiarkan begitu saja akibatnya bisa menjadi lebih berbahaya Pantai mundur merupakan akibat proses erosi pantai abrasi sehingga garis pantai menjadi mundur jauh dari garis pantai lama Garis pantai secara alami berubah dari waktu ke waktu sejalan dengan perubahan alam seperti adanya aktivitas gelombang angin pasang surut dan arus serta sedimentasi daerah delta sungai Namun perubahan garis pantai dapat meningkat dengan adanya gangguan ekosistim pantai seperti hutan bakau sebagai penyangga pantai banyak dirubah fungsinya untuk dijadikan sebagai daerah pertambakan hunian industri dan daerah reklamasi kemudian pembuatan tanggul dan kanal serta bangunan bangunan yang ada di sekitar pantai Buku ini berisi tentang materi perencanaan bangunan pantai serta proses morfologi pantai yang banyak digunakan dalam analisis di lapangan Dikemas dalam bentuk praktis sehingga mudah dipahami terutama bagi mahasiswa S 1 yang mengambil mata kuliah rekayasa pantai dan praktisi
Jumlah Halaman | 51 |
---|---|
Kategori | Umum |
Penerbit | Sagung Seto |
Tahun Terbit | 2023 |
ISBN | 978-602-271-241-1 |
eISBN | 978-602-271-242-8 |