Sinopsis Buku: Buku *Balada Sumur Tujuh* ini menggambarkan sejarah dan peran penting Sumur Tujuh dalam kehidupan masyarakat Koba, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Dibangun pada tahun 1943 oleh pihak Jepang, tujuh sumur ini awalnya dirancang sebagai cadangan air, namun tidak berfungsi secara optimal karena tidak berair dan tidak dimanfaatkan secara maksimal. Dalam konteks sejarah, Sumur Tujuh menjadi simbol dari kehidupan dan perjuangan masyarakat Koba pada masa penjajahan Jepang, serta menjadi tempat kegiatan yang mencerminkan semangat nasionalisme dan pergerakan kemerdekaan. Buku ini juga menyajikan kisah seputar kehidupan tokoh sejarah dan pejuang, seperti Majid (Wak Majid), seorang Legiun Veteran yang masih hidup hingga usia 100 tahun. Dengan berbagai sumber informasi, termasuk narasi dari tokoh sejarah dan dokumentasi kegiatan masyarakat, buku ini membantu melestarikan sejarah yang selama ini terabaikan. Selain itu, buku ini juga menggambarkan peran Sumur Tujuh sebagai tempat wisata lokal yang kini menjadi pusat perhatian masyarakat Koba. Dengan demikian, *Balada Sumur Tujuh* tidak hanya menjadi sumber informasi sejarah, tetapi juga menjadi pengingat akan nilai-nilai kebangsaan, semangat perjuangan, dan pentingnya melestarikan warisan budaya dan sejarah.
Sinopsis Buku: Buku *Balada Sumur Tujuh* ini menggambarkan sejarah dan peran penting Sumur Tujuh dalam kehidupan masyarakat Koba, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Dibangun pada tahun 1943 oleh pihak Jepang, tujuh sumur ini awalnya dirancang sebagai cadangan air, namun tidak berfungsi secara optimal karena tidak berair dan tidak dimanfaatkan secara maksimal. Dalam konteks sejarah, Sumur Tujuh menjadi simbol dari kehidupan dan perjuangan masyarakat Koba pada masa penjajahan Jepang, serta menjadi tempat kegiatan yang mencerminkan semangat nasionalisme dan pergerakan kemerdekaan. Buku ini juga menyajikan kisah seputar kehidupan tokoh sejarah dan pejuang, seperti Majid (Wak Majid), seorang Legiun Veteran yang masih hidup hingga usia 100 tahun. Dengan berbagai sumber informasi, termasuk narasi dari tokoh sejarah dan dokumentasi kegiatan masyarakat, buku ini membantu melestarikan sejarah yang selama ini terabaikan. Selain itu, buku ini juga menggambarkan peran Sumur Tujuh sebagai tempat wisata lokal yang kini menjadi pusat perhatian masyarakat Koba. Dengan demikian, *Balada Sumur Tujuh* tidak hanya menjadi sumber informasi sejarah, tetapi juga menjadi pengingat akan nilai-nilai kebangsaan, semangat perjuangan, dan pentingnya melestarikan warisan budaya dan sejarah.
Jumlah Halaman | 42 |
---|---|
Kategori | Novel |
Penerbit | CV. Cipta Media Edukasi |
Tahun Terbit | 2019 |
ISBN | 978-623-215-103-1 |
eISBN |