luas meluas membentang secara vertikal dan horisontal sejak asali tak pernah punya batas hanya tampak melewati mata yang seakan tak tertangkap lihat tak bisa dipegang dan tak bisa didengarkan dan ia hadir secara absolut di ke dalam keseluruhan Namun sekali kita menunjuk yang tertunjuk bukanlah sesuatu ruang itu sendiri tapi berubah terarah pada hal hal yang konkret benda arah bahasa Sejarah sastra di Indonesia mustahil dilepaskan dari perubahan besar media setidaknya sejak akhir abad ke 19 dari sastra budaya berbasis kelisanan ke sastra berbasis keaksaraan cetak modern Dan di dekade kedua abad ke 21 sekali lagi setelah eksperimen pertama di akhir abad ke 20 kita menyaksikan gairah baru geliat sastra di media digital yang bergerak bersama gemuruh ruang media sosial luas meluas membentang secara vertikal dan horisontal sejak asali tak pernah punya batas hanya tampak melewati mata yang seakan tak tertangkap lihat tak bisa dipegang dan tak bisa didengarkan dan ia hadir secara absolut di ke dalam keseluruhan Namun sekali kita menunjuk yang tertunjuk bukanlah sesuatu ruang itu sendiri tapi berubah ...terarah pada hal hal yang konkret benda arah bahasa Sejarah sastra di Indonesia mustahil dilepaskan dari perubahan besar media setidaknya sejak akhir abad ke 19 dari sastra budaya berbasis kelisanan ke sastra berbasis keaksaraan cetak modern Dan di dekade kedua abad ke 21 sekali lagi setelah eksperimen pertama di akhir abad ke 20 kita menyaksikan gairah baru geliat sastra di media digital yang bergerak bersama gemuruh ruang media sosial