Sinopsis Buku: Buku ini mengajak pembaca untuk menjelajahi keindahan dan makna cahaya dalam perspektif Islam, melalui kacamata ayat-ayat suci Al-Qur’an dan hadits Nabi. Penulis menegaskan bahwa seluruh ayat dalam Al-Qur’an merupakan cahaya, dengan banyak ayat yang secara khusus menyebutkan kata “cahaya” dalam berbagai bentuk, derivasi, dan konteks. Salah satu contohnya adalah Surah An-Nur, yang berarti “Surah Cahaya”. Buku ini tidak hanya menguraikan makna cahaya dalam Al-Qur’an, tetapi juga menghubungkannya dengan praktik-praktik keagamaan sehari-hari, seperti shalat, wudhu, dan mandi. Penulis menjelaskan bahwa cahaya bukan hanya simbol ilmu, kebenaran, dan keindahan, tetapi juga merupakan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah dan meningkatkan kualitas iman serta akhlak. Selain itu, buku ini juga memberikan peringatan untuk tidak meremehkan makhluk hitam, karena dalam pandangan Islam, setiap makhluk memiliki cahayanya sendiri, dan tidak boleh dihina. Buku ini juga menyoroti bahwa kafir tidak memiliki cahaya, dalam arti tidak memiliki kebenaran dan cahaya spiritual yang berasal dari Allah. Dengan gaya penyajian yang aplikatif, inspiratif, dan kontemporer, buku ini bertujuan untuk menajamkan pemahaman pembaca terhadap cahaya dalam konteks keagamaan, sekaligus memotivasi mereka untuk terus mencari dan mengikuti cahaya kebenaran yang datang dari Allah. Buku ini merupakan ajakan untuk menjadikan kehidupan pribadi dan masyarakat lebih terang, penuh kebenaran, dan penuh cahaya spiritual.
Sinopsis Buku: Buku ini mengajak pembaca untuk menjelajahi keindahan dan makna cahaya dalam perspektif Islam, melalui kacamata ayat-ayat suci Al-Qur’an dan hadits Nabi. Penulis menegaskan bahwa seluruh ayat dalam Al-Qur’an merupakan cahaya, dengan banyak ayat yang secara khusus menyebutkan kata “cahaya” dalam berbagai bentuk, derivasi, dan konteks. Salah satu contohnya adalah Surah An-Nur, yang berarti “Surah Cahaya”. Buku ini tidak hanya menguraikan makna cahaya dalam Al-Qur’an, tetapi juga menghubungkannya dengan praktik-praktik keagamaan sehari-hari, seperti shalat, wudhu, dan mandi. Penulis menjelaskan bahwa cahaya bukan hanya simbol ilmu, kebenaran, dan keindahan, tetapi juga merupakan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah dan meningkatkan kualitas iman serta akhlak. Selain itu, buku ini juga memberikan peringatan untuk tidak meremehkan makhluk hitam, karena dalam pandangan Islam, setiap makhluk memiliki cahayanya sendiri, dan tidak boleh dihina. Buku ini juga menyoroti bahwa kafir tidak memiliki cahaya, dalam arti tidak memiliki kebenaran dan cahaya spiritual yang berasal dari Allah. Dengan gaya penyajian yang aplikatif, inspiratif, dan kontemporer, buku ini bertujuan untuk menajamkan pemahaman pembaca terhadap cahaya dalam konteks keagamaan, sekaligus memotivasi mereka untuk terus mencari dan mengikuti cahaya kebenaran yang datang dari Allah. Buku ini merupakan ajakan untuk menjadikan kehidupan pribadi dan masyarakat lebih terang, penuh kebenaran, dan penuh cahaya spiritual.
Jumlah Halaman | 150 |
---|---|
Kategori | Agama |
Penerbit | Alfasyam Jaya Mandiri |
Tahun Terbit | 2020 |
ISBN | 978-602-6778-95-6 |
eISBN |