Logo Bacabuku
Aswaja NU & Etika Berpolitik

Aswaja NU & Etika Berpolitik

Mahrus El-Mawa
Ebook

Deskripsi ebook

Sinopsis Buku: Buku ini membahas partisipasi politik Nahdlatul Ulama (NU) dalam kurun waktu 1994–1999, sebuah periode yang penuh dinamika dan tantangan bagi organisasi sosial keagamaan terbesar di Indonesia. Dalam masa tersebut, NU mengalami gejolak internal yang terkait erat dengan perkembangan politik nasional. Muktamar NU di Cipasung tahun 1994 menjadi titik puncak perpecahan antara kubu Gus Dur dan kubu Abu Hasan, yang merepresentasikan dua arus kekuatan berbeda: satu berpijak pada kekuatan internal NU, dan yang lain didukung oleh pemerintahan Orde Baru di bawah komando Soeharto. Selain menggambarkan dinamika politik NU, buku ini juga mengeksplorasi konsep etika dalam kehidupan berbangsa dan berpolitik dari perspektif NU. Penulis menyoroti bahwa dalam pedoman politiknya, NU telah mengusung etika sebagai dasar tindakan, terutama dalam konteks kehidupan berbangsa dan bermasyarakat, bukan hanya dalam ranah politik praktis seperti PKB. Namun, penerapan etika ini terkesan ambivalen dan belum konsisten. Oleh karena itu, penulis menekankan perlunya studi khusus yang membahas NU dalam berpolitik dari perspektif etika yang didasari nilai-nilai Ahlussunah wal Jama‘ah. Buku ini juga memperkenalkan konsep "Aswaja NU" sebagai bentuk penerapan nilai-nilai keagamaan dan kebangsaan dalam kehidupan politik. Dengan pendekatan kritis dan analitis, buku ini memberikan wawasan mendalam tentang peran NU dalam konteks politik nasional Indonesia pada masa transisi demokrasi. Buku ini menjadi referensi penting untuk memahami dinamika NU, etika berpolitik, dan peran organisasi keagamaan dalam pembangunan bangsa.

Sinopsis ebook

Sinopsis Buku: Buku ini membahas partisipasi politik Nahdlatul Ulama (NU) dalam kurun waktu 1994–1999, sebuah periode yang penuh dinamika dan tantangan bagi organisasi sosial keagamaan terbesar di Indonesia. Dalam masa tersebut, NU mengalami gejolak internal yang terkait erat dengan perkembangan politik nasional. Muktamar NU di Cipasung tahun 1994 menjadi titik puncak perpecahan antara kubu Gus Dur dan kubu Abu Hasan, yang merepresentasikan dua arus kekuatan berbeda: satu berpijak pada kekuatan internal NU, dan yang lain didukung oleh pemerintahan Orde Baru di bawah komando Soeharto. Selain menggambarkan dinamika politik NU, buku ini juga mengeksplorasi konsep etika dalam kehidupan berbangsa dan berpolitik dari perspektif NU. Penulis menyoroti bahwa dalam pedoman politiknya, NU telah mengusung etika sebagai dasar tindakan, terutama dalam konteks kehidupan berbangsa dan bermasyarakat, bukan hanya dalam ranah politik praktis seperti PKB. Namun, penerapan etika ini terkesan ambivalen dan belum konsisten. Oleh karena itu, penulis menekankan perlunya studi khusus yang membahas NU dalam berpolitik dari perspektif etika yang didasari nilai-nilai Ahlussunah wal Jama‘ah. Buku ini juga memperkenalkan konsep \"Aswaja NU\" sebagai bentuk penerapan nilai-nilai keagamaan dan kebangsaan dalam kehidupan politik. Dengan pendekatan kritis dan analitis, buku ini memberikan wawasan mendalam tentang peran NU dalam konteks politik nasional Indonesia pada masa transisi demokrasi. Buku ini menjadi referensi penting untuk memahami dinamika NU, etika berpolitik, dan peran organisasi keagamaan dalam pembangunan bangsa.

Detail Buku

Jumlah Halaman -73
Kategori Agama
Penerbit LKiS
Tahun Terbit 2020
ISBN 978-623-7177-11-1
eISBN -
Aswaja NU & Etika Berpolitik

Aswaja NU & Etika Berpolitik

Mahrus El-Mawa