Sinopsis: Buku ini menceritakan kisah hidup seorang gadis bernama Nashwa Anatasya, yang dikenal dengan panggilan Nanas, yang tinggal di Kota Bogor—kota yang dikenal dengan hujan dan petir yang intens. Nashwa menderita astrafobia, yaitu ketakutan berlebihan terhadap hal-hal yang dianggap tidak biasa, terutama terhadap pria yang ia anggap dingin dan tak bisa dicintai. Kisah ini tidak hanya tentang perjuangan Nashwa dalam menghadapi ketakutannya, tetapi juga tentang perjalanan emosionalnya dalam menghadapi kehidupan yang penuh tantangan, termasuk hubungan yang terjalin antara dia dan Nazwan, seorang pria yang menjadi pusat perhatian dalam hidupnya. Dalam cerita ini, Nashwa mengalami berbagai pengalaman yang mengubah cara pandangnya terhadap diri sendiri dan orang lain. Dari awalnya merasa takut dan tidak mungkin dicintai, ia perlahan belajar untuk mengoptimalkan diri dan menghadapi kisah hidupnya dengan lebih baik. Buku ini bukan sekadar kisah edukasi, tetapi lebih pada pencerahan dan pengalaman pribadi yang mungkin bisa menjadi inspirasi bagi pembaca untuk menghadapi tantangan dalam hidup dengan lebih kuat dan percaya diri. Kisah ini berakhir dengan penyelesaian dari penderitaan yang dihadapi Nashwa, serta pertemuan yang membuatnya merasa lega dan berharap untuk masa depan yang lebih baik. Buku ini juga menggambarkan kehidupan seorang penulis yang berusaha mengungkapkan perasaan dan pengalaman melalui tulisan, sebagai bentuk terapi dan kebanggaan atas pencapaian yang telah ia capai.
p Teruntuk pembaca hellip kisah ini bukan edukasi yang bisa membuat wawasan kalian bertambah tetapi kisah ini menyiratkan sedikit pesan bahwa cinta tak harus selalu diucapkan dengan sekadar kata bahwa yang selalu ada belum tentu selamanya bersama bahwa sesuatu hal yang tidak mungkin bagi kita itu bisa saja mungkin jika Tuhan sudah berkehendak pelajaran tentang hati hati ketika berucap hellip semua terbukti atas kisah Nashwa dan Nazwan p p Ketakutan terbesar dalam hidup adalah ketika melihat sebuah fobia itu mengubah ingin menjadi angan Namun beralih dari itu hellip ketakutan terbesar pun ketika melihat orang yang kita sayang memilih abadi bersama Sang Kuasa Memilih meninggalkan luka dan duka usai kata cinta p p Kisah itu hanya sesaat karena semesta pun tak selamanya menyaksikan kita Namun kisah akan tetap bersemi dalam jati diri meski tak harus menjadi kasih yang abadi ldquo Terima kasih atas semua rasa yang tak bisa diucapkan oleh sekadar kata Tunggu aku di sana ya di tempat abadimu rdquo mdash Nashwa Anatasya p