Logo Bacabuku
Asmara Berdarah Ken Arok Ken Dedes

Asmara Berdarah Ken Arok Ken Dedes

Tjahyaningtyas
Ebook

Deskripsi ebook

Sinopsis: Di tengah kehidupan masyarakat di Kerajaan Kadiri, terdapat seorang wanita bernama Ken Endok yang dikenal sebagai wanita cantik dan sangat menarik perhatian banyak pria. Setelah menikah dengan seorang priyayi bernama Gadjah Para, ia terus menerima rayuan dari pria-pria lain. Dalam usaha menutupi aibnya, ia mengaku telah berhubungan dengan dewa dan menerima wangsit untuk membuang bayi yang dilahirkannya ke kuburan. Bayi itu ditemukan oleh seorang pria bernama Lembong, yang dikenal sebagai pencuri dan penjudi, dan diberi nama Temu. Lembong membesarkan Temu dengan kasih sayang, meski anak itu tumbuh menjadi remaja yang tampan, kuat, dan pandai berburu, namun juga memiliki sifat buruk seperti mencuri dan berjudi. Ketika Temu tumbuh besar, Ken Endok datang untuk mengambil kembali anaknya, tapi Lembong menolak dan memutus hubungan. Meski demikian, Temu tetap mengakui Ken Endok sebagai ibunya. Seiring waktu, Lembong menyesal karena tidak mengembalikan Temu ke orangtua kandungnya, karena anak itu memiliki sifat yang sama seperti dirinya. Suatu hari, Lembong jatuh miskin dan harus mengandalkan Temu untuk membantu mengembalakan kerbau milik Kepala Desa. Namun, Temu justru menjadikannya sebagai taruhan judi, memperparah kesulitan Lembong. Novel ini adalah karya fiksi yang mengambil setting masa kerajaan Singasari, dengan tokoh-tokoh sejarah sebagai latar belakang. Penulis menegaskan bahwa cerita ini bukanlah sejarah nyata, tetapi lebih pada pengembangan narasi yang menggambarkan kehidupan, konflik, dan hubungan keluarga dalam masyarakat kuno. Dengan alur yang menarik dan karakter yang kompleks, novel ini mengajak pembaca untuk menyelami dunia sejarah yang penuh misteri dan emosi.

Sinopsis ebook

Sinopsis: Di tengah kehidupan masyarakat di Kerajaan Kadiri, terdapat seorang wanita bernama Ken Endok yang dikenal sebagai wanita cantik dan sangat menarik perhatian banyak pria. Setelah menikah dengan seorang priyayi bernama Gadjah Para, ia terus menerima rayuan dari pria-pria lain. Dalam usaha menutupi aibnya, ia mengaku telah berhubungan dengan dewa dan menerima wangsit untuk membuang bayi yang dilahirkannya ke kuburan. Bayi itu ditemukan oleh seorang pria bernama Lembong, yang dikenal sebagai pencuri dan penjudi, dan diberi nama Temu. Lembong membesarkan Temu dengan kasih sayang, meski anak itu tumbuh menjadi remaja yang tampan, kuat, dan pandai berburu, namun juga memiliki sifat buruk seperti mencuri dan berjudi. Ketika Temu tumbuh besar, Ken Endok datang untuk mengambil kembali anaknya, tapi Lembong menolak dan memutus hubungan. Meski demikian, Temu tetap mengakui Ken Endok sebagai ibunya. Seiring waktu, Lembong menyesal karena tidak mengembalikan Temu ke orangtua kandungnya, karena anak itu memiliki sifat yang sama seperti dirinya. Suatu hari, Lembong jatuh miskin dan harus mengandalkan Temu untuk membantu mengembalakan kerbau milik Kepala Desa. Namun, Temu justru menjadikannya sebagai taruhan judi, memperparah kesulitan Lembong. Novel ini adalah karya fiksi yang mengambil setting masa kerajaan Singasari, dengan tokoh-tokoh sejarah sebagai latar belakang. Penulis menegaskan bahwa cerita ini bukanlah sejarah nyata, tetapi lebih pada pengembangan narasi yang menggambarkan kehidupan, konflik, dan hubungan keluarga dalam masyarakat kuno. Dengan alur yang menarik dan karakter yang kompleks, novel ini mengajak pembaca untuk menyelami dunia sejarah yang penuh misteri dan emosi.

Detail Buku

Jumlah Halaman 208
Kategori Sejarah
Penerbit Gramatical
Tahun Terbit 2015
ISBN 978-602-1526-64-4
eISBN
Asmara Berdarah Ken Arok Ken Dedes

Asmara Berdarah Ken Arok Ken Dedes

Tjahyaningtyas