Sinopsis: Buku ini menggambarkan sejarah Desa Simbatan yang kaya akan nilai-nilai budaya dan tradisi. Dari asal usul nama Desa Simbatan yang terkait dengan sejarah Kerajaan Medang yang dipimpin oleh Raja Darmawangsa, buku ini membawa pembaca kembali ke masa lalu dengan menyoroti peninggalan bersejarah seperti prasasti, arca, dan candi yang ditemukan di wilayah Magetan. Nama Desa Simbatan yang awalnya disebut Desa Mbatan, dianggap sebagai tempat penting dalam sejarah tersebut, dengan penjelasan bahwa kata "Wwatan" berubah menjadi "Mbatan" dan akhirnya menjadi "Simbatan" melalui perubahan pelafalan bahasa Jawa. Selain itu, buku ini juga menjelaskan tentang peran Desa Simbatan dalam pemilihan Kepala Desa yang pertama di Lebursment Juali, serta bagaimana masyarakat Desa Simbatan menjunjung tinggi nilai-nilai tatanan dan aturan yang menjadi bagian dari budaya setempat. Buku ini juga memperkenalkan sejarah dan nilai-nilai yang terkandung dalam kehidupan masyarakat Desa Simbatan, sebagai bagian dari warisan budaya yang perlu dilestarikan. Buku ini sangat cocok untuk anak-anak sebagai sarana pembelajaran sejarah dan budaya daerah, sekaligus mengajarkan pentingnya rasa cinta terhadap budaya lokal dan kebhinekaan. Dengan bahasa yang sederhana dan penjelasan yang jelas, buku ini menjadi sarana edukasi yang bermakna dan bermanfaat bagi pembaca dari berbagai usia.
Pada jaman kerajaan MEDANG yang dipimpin oleh Raja Darmawangsa banyak sekall peninggalan kerajaan berupa prasasti arca arca dan candi di wilyah Magetan Beberapa prasasti dan candi memperkirakan bahwa Ibu Kota kerajaan Medang berada di desa Simbatan Salah satu prasasti yang berada di desa Simbatan adalah Petirtaan yang cukup besar dan terdapat arca Dewi Sri yang terletak di desa Simbatan Wetan yang sebelumnya bernama desa Mbatan Pada masa Raja Darmawangsa menyebutkan bahwa Ibu Kota Kerajaan Medang adalah WWATAN Kata WWATAN dalam sejarah untuk menyebutkan nama tempat huruf WW atau W bisa berubah menjadi BE atau BA sehingga sangat mungkin desa Simbalan Wetan yang dulu bernama desa Mbatan adalah Wwatan dimana huruf WW berubah menjadi BA yang kemudian diucapkan dengan lidah orang jawa menjadi Mbatandan sampai sekarang desa mbatan menjadi SIMBATAN yang berarati SIMPATI NGEMBAT PRANATAN yang bermakna selalu taat dengan aturan dan tatanan
Jumlah Halaman | 14 |
---|---|
Kategori | Pustaka Anak |
Penerbit | Indocamp |
Tahun Terbit | 2022 |
ISBN | 978-623-06-0213-9 |
eISBN | 978-623-06-0279-5 |