Sinopsis Buku: Buku ini menggambarkan perjalanan hidup dan perjuangan Nabi Muhammad SAW, seorang teladan kebenaran yang mampu menghadapi berbagai tantangan, seperti kemarahan, balas dendam, penyiksaan, dan berbagai bentuk kekejian serta kebuasan yang dialaminya. Dalam konteks sejarah, buku ini menyoroti bagaimana para bangsawan Makkah, yang memiliki kekuatan, kedudukan, dan kelompok besar, tetap mempertahankan sikap keras kepala dan tidak mau belajar dari sejarah kehancuran para penguasa tiran yang sebelumnya juga berkuasa. Mereka tak pernah membuka hati untuk menerima peringatan, meskipun teror dan intimidasi tidak mampu memadamkan cahaya keimanan yang berpijar dalam hati mereka. Buku ini juga menggambarkan keteguhan dan keberanian Nabi Muhammad dalam menghadapi tekanan dari keluarga dan tokoh-tokoh Quraisy, seperti pamannya, Abu Lahab, yang berusaha menarik Bani Hasyim ke dalam barisan mereka. Namun, Nabi Muhammad dengan tulus dan berani mencari pendukung-pendukungnya, termasuk Hamzah bin ‘Abdul Muththalib, yang merupakan tokoh kuat dalam masyarakat Makkah. Selain itu, buku ini juga menyajikan pengalaman pribadi Nabi Muhammad saat ia menghadapi kekecewaan dan kesedihan, seperti ketika saudarinya, Ruqayyah binti Muhammad, diceraikan oleh suaminya, Utbah bin Abu Lahab. Pengalaman ini menunjukkan betapa beratnya ujian yang dihadapi Nabi Muhammad dalam menjalani perjuangannya untuk membawa kebenaran dan keadilan. Dengan gaya penulisan yang mendalam dan berkesan, buku ini memberikan gambaran tentang bagaimana Nabi Muhammad menjadi teladan bagi umat manusia, seorang tokoh yang mampu menghadapi segala bentuk kejahatan, kesombongan, dan ketidakadilan dengan keteguhan hati, kebijaksanaan, dan kepercayaan pada kebenaran.
Sinopsis Buku: Buku ini menggambarkan perjalanan hidup dan perjuangan Nabi Muhammad SAW, seorang teladan kebenaran yang mampu menghadapi berbagai tantangan, seperti kemarahan, balas dendam, penyiksaan, dan berbagai bentuk kekejian serta kebuasan yang dialaminya. Dalam konteks sejarah, buku ini menyoroti bagaimana para bangsawan Makkah, yang memiliki kekuatan, kedudukan, dan kelompok besar, tetap mempertahankan sikap keras kepala dan tidak mau belajar dari sejarah kehancuran para penguasa tiran yang sebelumnya juga berkuasa. Mereka tak pernah membuka hati untuk menerima peringatan, meskipun teror dan intimidasi tidak mampu memadamkan cahaya keimanan yang berpijar dalam hati mereka. Buku ini juga menggambarkan keteguhan dan keberanian Nabi Muhammad dalam menghadapi tekanan dari keluarga dan tokoh-tokoh Quraisy, seperti pamannya, Abu Lahab, yang berusaha menarik Bani Hasyim ke dalam barisan mereka. Namun, Nabi Muhammad dengan tulus dan berani mencari pendukung-pendukungnya, termasuk Hamzah bin ‘Abdul Muththalib, yang merupakan tokoh kuat dalam masyarakat Makkah. Selain itu, buku ini juga menyajikan pengalaman pribadi Nabi Muhammad saat ia menghadapi kekecewaan dan kesedihan, seperti ketika saudarinya, Ruqayyah binti Muhammad, diceraikan oleh suaminya, Utbah bin Abu Lahab. Pengalaman ini menunjukkan betapa beratnya ujian yang dihadapi Nabi Muhammad dalam menjalani perjuangannya untuk membawa kebenaran dan keadilan. Dengan gaya penulisan yang mendalam dan berkesan, buku ini memberikan gambaran tentang bagaimana Nabi Muhammad menjadi teladan bagi umat manusia, seorang tokoh yang mampu menghadapi segala bentuk kejahatan, kesombongan, dan ketidakadilan dengan keteguhan hati, kebijaksanaan, dan kepercayaan pada kebenaran.
Jumlah Halaman | 78 |
---|---|
Kategori | Agama |
Penerbit | Hikam Pustaka |
Tahun Terbit | 2021 |
ISBN | - |
eISBN | 978-623-311-145-4 |