candu yang tak pernah habis tergilas masa melesak dalam dada Ku cium Mu di penghujung mimpi sepi menabur duka waktu menyemai luka Lantas apakah makna hidup ketika semua jalan tertutup airmata Gulana paling purba pun samsara paling tua lantas kau berkata Kau sesap airmata sumber yang mana dari mata air mata air nestapa Rindu itu berwujud rapalan puja di sepertiga malam berkembara mengucur bersama air yang kubasuh di permukaan muka bermandikan ayat ayat suci di dalamnya Aku memandang lemah tentang suka duka semesta repih repih tepian asa beradu jua Masih tercekat kata dalam relung pikirku Siapakah Muara Cinta Maha Cinta Adalah Kau semata Tuhanku xvicandu yang tak pernah habis tergilas masa melesak dalam dada Ku cium Mu di penghujung mimpi sepi menabur duka waktu menyemai luka Lantas apakah makna hidup ketika semua jalan tertutup airmata Gulana paling purba pun samsara paling tua lantas kau berkata Kau sesap airmata sumber yang mana dari mata air mata ...air nestapa Rindu itu berwujud rapalan puja di sepertiga malam berkembara mengucur bersama air yang kubasuh di permukaan muka bermandikan ayat ayat suci di dalamnya Aku memandang lemah tentang suka duka semesta repih repih tepian asa beradu jua Masih tercekat kata dalam relung pikirku Siapakah Muara Cinta Maha Cinta Adalah Kau semata Tuhanku xvi