Sinopsis Buku: Buku ini menceritakan kisah tentang kakek Lugman, seorang pengrajin seni kayu yang juga seorang tokoh penuh semangat dan kepedulian. Kakek Lugman menghabiskan hari-harinya menjual mainan kayu di pinggir jalan, sebagai hobi sekaligus cara untuk menambah penghasilan bagi keluarganya. Meskipun usaha dagangnya seringkali tidak laku dan terkadang terhambat oleh hujan, kakek Lugman tetap semangat dan pantang menyerah. Ia memiliki sahabat yang jauh di luar kota, yang membuatnya merasa rindu dan berharap bisa bertemu kembali. Cerita ini juga menggambarkan kehidupan tiga cucu kakek Lugman, yaitu Syifa, Zakir, dan Ayla, yang berusaha membantu kakek mereka dalam berjualan. Mereka berkolaborasi dengan ikhlas untuk mendirikan stand berjualan, dengan masing-masing memiliki peran yang berbeda. Zakir, yang selalu menganggap enteng masalah, akhirnya mengalami kesalahan saat melewatkan sholat subuh karena tertidur, yang membuatnya terburu-buru dan lupa sarapan. Ayla dan Fikri, di sisi lain, berusaha membantu kakek dengan berbagai cara, termasuk menyediakan minuman segar untuk para pengunjung. Dalam cerita ini, pesan utama yang disampaikan adalah pentingnya bersyukur, menjaga hubungan keluarga, serta semangat pantang menyerah dalam menghadapi tantangan kehidupan. Buku ini juga mengajarkan nilai-nilai kebersamaan, keikhlasan, dan pentingnya menjalankan ibadah dengan konsisten. Dengan alur cerita yang menarik dan pesan moral yang dalam, buku ini cocok untuk dibaca oleh anak-anak dan remaja sebagai bacaan yang edukatif dan menginspirasi.
Sinopsis Buku: Buku ini menceritakan kisah tentang kakek Lugman, seorang pengrajin seni kayu yang juga seorang tokoh penuh semangat dan kepedulian. Kakek Lugman menghabiskan hari-harinya menjual mainan kayu di pinggir jalan, sebagai hobi sekaligus cara untuk menambah penghasilan bagi keluarganya. Meskipun usaha dagangnya seringkali tidak laku dan terkadang terhambat oleh hujan, kakek Lugman tetap semangat dan pantang menyerah. Ia memiliki sahabat yang jauh di luar kota, yang membuatnya merasa rindu dan berharap bisa bertemu kembali. Cerita ini juga menggambarkan kehidupan tiga cucu kakek Lugman, yaitu Syifa, Zakir, dan Ayla, yang berusaha membantu kakek mereka dalam berjualan. Mereka berkolaborasi dengan ikhlas untuk mendirikan stand berjualan, dengan masing-masing memiliki peran yang berbeda. Zakir, yang selalu menganggap enteng masalah, akhirnya mengalami kesalahan saat melewatkan sholat subuh karena tertidur, yang membuatnya terburu-buru dan lupa sarapan. Ayla dan Fikri, di sisi lain, berusaha membantu kakek dengan berbagai cara, termasuk menyediakan minuman segar untuk para pengunjung. Dalam cerita ini, pesan utama yang disampaikan adalah pentingnya bersyukur, menjaga hubungan keluarga, serta semangat pantang menyerah dalam menghadapi tantangan kehidupan. Buku ini juga mengajarkan nilai-nilai kebersamaan, keikhlasan, dan pentingnya menjalankan ibadah dengan konsisten. Dengan alur cerita yang menarik dan pesan moral yang dalam, buku ini cocok untuk dibaca oleh anak-anak dan remaja sebagai bacaan yang edukatif dan menginspirasi.
Jumlah Halaman | 46 |
---|---|
Kategori | Pustaka Anak |
Penerbit | Media Nusa Creative |
Tahun Terbit | 2017 |
ISBN | 978-602-6743-45-9 |
eISBN | proses |