Anak-Anak Pangaro
Nun Urnoto El BanbaryDeskripsi ebook
Sinopsis Buku: Buku ini menceritakan kisah seorang anak yang diberi nama Ummi Salamah, yang lahir dari keinginan ayahnya untuk menjadi perempuan *pangaro*—seorang perempuan yang mampu memberikan kebahagiaan, inspirasi, dan efek positif bagi lingkungannya. Nama Ummi Salamah terinspirasi dari tokoh dalam pagelaran Ludruk yang ditonton ayahnya, yang memicu harapan dan keberkahan dalam hidup penulis. Dengan nama ini, penulis berharap menjadi bagian dari kelompok *Anak-Anak Pangaro*, yang dikenal sebagai anak-anak beruntung yang berusaha membangkitkan kembali kehidupan pulau kering melalui misi mulia. Cerita ini menggambarkan perjalanan seorang remaja yang berusaha menjelma menjadi tokoh yang bermanfaat bagi lingkungan, meski di tengah tantangan masa remaja yang penuh mimpi dan keinginan. Dalam kisah ini, penulis juga menggambarkan perjuangan para tokoh remaja yang bertualang ke pulau kering untuk menghidupkan kembali lekuk tanah dan kehidupan yang telah mati. Melalui kisah ini, penulis berharap menginspirasi remaja lain untuk tidak hanya menikmati kehidupan, tetapi juga memanfaatkannya untuk memberikan dampak positif bagi sekitarnya. Buku ini juga mencakup berbagai kisah lain yang terkait dengan perjalanan, pengorbanan, dan harapan, seperti *Maut Menjemput*, *Berita di Bawah Rembulan*, *Malam Ber seni*, dan berbagai bab lain yang menggambarkan perjuangan dan perubahan dalam kehidupan tokoh-tokoh utama. Dengan narasi yang penuh makna dan penuh harapan, buku ini menjadi pengingat bahwa setiap individu memiliki potensi untuk menjadi *pangaro*—seorang yang mampu memberikan kebaikan dan pengaruh positif bagi dunia.
Sinopsis ebook
Seisi tanah Pulau Raja itu sedang sekarat Alam yang ringkih kian kerontang dengan penduduknya yang berkubang dalam kebodohan kemaksiatan dan kemelaratan Kehidupan seni dan budaya yang seharusnya memendarkan sulut keriaan pun tertunduk lunglai Belum lagi kepakan kaum blater penguasa wilayah yang mencengkeram aturan hokum pulau Ummi Rahayu Zainal Maslahah Untung dan Haryadi tahu pulau itu memerlukan campur tangan mereka Mereka anak anak madrasah aliyah yang belia anak anak pangaro yang merambatkan angin perubahan dan menjadi pembela tanah pulau pesisir agar tak senyap ditelan kematian Tak ubahnya seperti sepasukan lascar yang dirahmati Sang Pencipta mereka menyeruak riuh di tengah lecutan alam dan carut marutnya kondisi social masyarakat yang mengintai Meski nyawa menjadi taruhannya pijar semangat dan tekad berlipat terlalu menguasai tapak tapak mereka Saatnya membingkai asa di bumi pesisir melalui taubatab nasuha dan berlaku arif pada alam demi melihat Pulau Raja menemukan kehidupan damainya kembali kehidupan yang pangaro layaknya semangat penghuni pulau yang merindukan keteduhan di tanah kelahirannya Terima kasih Pulauku Aku pasti akan kembali karena di sinilah ari ariku ditanam