AL-QUR’AN DAN PEREMPUAN: Menuju Kesetaraan Gender dalam Penafsiran
Prof. Dr. Zaitunah SubhanDeskripsi ebook
Sinopsis Buku: Buku *Al-Qur’an dan Perempuan: Menuju Kesetaraan Gender dalam Penafsiran* karya Prof. Dr. Zaitunah Subhan membahas peran dan posisi perempuan dalam teks Al-Qur’an serta bagaimana penafsiran Al-Qur’an dapat membawa ke arah kesetaraan gender. Buku ini memulai dengan penjelasan mengenai sifat dan asal usul Al-Qur’an sebagai wahyu Tuhan yang turun ke bumi melalui Nabi Muhammad SAW, serta membahas berbagai pandangan ulama mengenai sifat wahyu tersebut, baik dari segi lafaz maupun makna. Selanjutnya, buku ini mengeksplorasi konsep komunikasi dalam Al-Qur’an sebagai kalamullah, di mana Tuhan berbicara kepada manusia melalui perantara Malaikat Jibril dan Nabi Muhammad SAW. Penulis membahas model komunikasi yang melibatkan aspek linguistik, di mana Al-Qur’an dipahami sebagai teks yang memiliki makna dan pesan moral yang mendalam, namun tidak setara dengan teks kemanusiaan. Buku ini juga menyajikan kritik terhadap mashaf Al-Qur’an dan membahas pentingnya penafsiran yang inklusif dan berimbang terutama dalam memandang peran perempuan dalam Islam. Penulis menekankan bahwa penafsiran Al-Qur’an harus mencerminkan prinsip kesetaraan gender, sehingga perempuan dapat diakui sebagai bagian yang sama dalam kehidupan bermasyarakat dan beragama. Dengan pendekatan yang ilmiah, kritis, dan berbasis teks, buku ini menjadi panduan penting bagi para peneliti, akademisi, dan masyarakat umum yang ingin memahami dan mengapresiasi peran perempuan dalam Al-Qur’an serta dalam masyarakat Islam kontemporer.
Sinopsis ebook
Buku ini mengetengahkan isu gender yang sudah banyak dikumandangkan baik di kalangan umum maupun di kalangan akademisi khususnya di Indonesia Fokus pembicaraan ada yang bersifat umum terutama menyangkut hak hak dan pemberdayaan perempuan Dan ada yang bersifat khusus apabila dikaitkan dengan pemikiran Islam terutama tentang penafsiran ayat ayat Al Qur an dan pemahaman Hadis Nabi yang terkait masalah perempuan Beberapa kritikan terhadap perspektif gender dalam Al Qur an umumnya dialamatkan kepada penafsiran tentang teks teks tersebut oleh beberapa mufasir yang dinilai bersikap diskriminatif terhadap perempuan Adapun mengenai Hadis kritikan tidak hanya ditujukan kepada pemahaman teks tetapi juga kepada autentisitas dan validitas teks itu sendiri Pemahaman mengenai sejauh mana objektivitas dan kejernihan kritikan tersebut dapat dilakukan dengan memahami terlebih dahulu mengenai makna gender kemudian menelusurinya lewat penafsiran Al Qur an dan Sunnah Dari pembahasan dapat disimpulkan bahwa esensi dari perspektif gender adalah ide tentang kesetaraan antara laki laki dan perempuan Ide kesetaraan itu sekalipun tidak denganterminologi gender sudah menjadi pertimbangan para ulama dalam menafsirkan ayat ayat Al Qur an