Sinopsis: Buku ini adalah kisah tentang perjalanan hidup manusia dalam mencari makna eksistensi, cinta, dan kekuatan diri dalam menghadapi tantangan dunia. Dalam buku ini, penulis menjelaskan bagaimana manusia, meskipun sering merasa kalah dan terjatuh dalam kehidupan, sebenarnya telah menjadi pemenang karena telah melewati ratusan juta pertarungan untuk sampai pada titik ini. Dengan semangat "Cogito Ergo Sum" atau "Aku berpikir, jadi aku ada", penulis menegaskan bahwa keberadaan manusia adalah bukti dari kekuatan dan perjuangan yang luar biasa. Buku ini juga membahas peran cinta dalam kehidupan manusia, serta bagaimana teknologi memengaruhi hubungan antar manusia. Dengan menggabungkan filsafat eksistensialis seperti Jean Paul Sartre, Albert Camus, dan Erich Fromm, penulis menjelaskan bahwa manusia memiliki kekuatan untuk menentukan arah hidupnya sendiri, meskipun dihadapkan pada tantangan dan keterbatasan. Selain itu, buku ini juga menyampaikan pesan bahwa manusia harus mampu menerima dan menjalani segala proses kehidupan dengan lapang dada, karena segala yang terjadi adalah bagian dari rencana Tuhan yang tidak melebihi kemampuan manusia. Dengan bercerita dan membagikan pengalaman hidup, manusia bisa belajar untuk hidup bersama-sama, membangun kepercayaan, dan menjadi cerminan harapan bagi orang-orang yang sedang gelisah.
Akulturabi merupakan buku autobiografi yang berisikan perpaduan dua budaya dalam pernikahan penulis