Logo Bacabuku
Akuarium, Ikan, dan Pelet Danais

Akuarium, Ikan, dan Pelet Danais

R. Toto Sugiharto
Ebook

Deskripsi ebook

Sinopsis Buku: Buku *Akuarium, Ikan, dan Pelet Danais* karya R. Totok Sugiharto menggambarkan perjalanan kehidupan penulis dalam konteks perubahan sosial dan budaya di Yogyakarta, khususnya dalam pandangan masyarakat terhadap fenomena alam seperti gerhana bulan. Dalam cerita pendek ini, penulis menggambarkan bagaimana masyarakat di Kasihan, Bantul, pada dekade awal berbeda dalam sikapnya terhadap gerhana bulan dibandingkan dengan sikap mereka di masa yang lebih baru. Pada masa awal, masyarakat menggunakan cara tradisional seperti memukul kentongan dan alat dapur dari aluminium untuk mengatasi gerhana bulan, dengan harapan Batara Kala melepaskan bulan yang dimangsanya. Namun, di masa yang lebih belakangan, masyarakat menjadi lebih religius dengan melaksanakan shalat gerhana berjamaah, menunjukkan perubahan mentalitas dan nilai-nilai keagamaan yang semakin mendalam. Cerita ini juga menyentuh identitas budaya dan keyogyaan penulis, yang diwarisi dari darah ibunya dari Bantul dan ayahnya dari Bayat, Klaten. Dengan menggambarkan Yogyakarta sebagai sebuah akuarium dan dirinya sebagai ikan yang dipindahkan dari Jakarta, penulis menjelaskan perubahan dalam budaya dan politik di Yogyakarta yang dialaminya sejak pertengahan 1970-an hingga 1980-an. Buku ini menawarkan refleksi mendalam tentang perubahan sosial, identitas budaya, dan nilai-nilai keagamaan dalam konteks masyarakat Yogyakarta yang dinamis dan kompleks.

Sinopsis ebook

Sinopsis Buku: Buku *Akuarium, Ikan, dan Pelet Danais* karya R. Totok Sugiharto menggambarkan perjalanan kehidupan penulis dalam konteks perubahan sosial dan budaya di Yogyakarta, khususnya dalam pandangan masyarakat terhadap fenomena alam seperti gerhana bulan. Dalam cerita pendek ini, penulis menggambarkan bagaimana masyarakat di Kasihan, Bantul, pada dekade awal berbeda dalam sikapnya terhadap gerhana bulan dibandingkan dengan sikap mereka di masa yang lebih baru. Pada masa awal, masyarakat menggunakan cara tradisional seperti memukul kentongan dan alat dapur dari aluminium untuk mengatasi gerhana bulan, dengan harapan Batara Kala melepaskan bulan yang dimangsanya. Namun, di masa yang lebih belakangan, masyarakat menjadi lebih religius dengan melaksanakan shalat gerhana berjamaah, menunjukkan perubahan mentalitas dan nilai-nilai keagamaan yang semakin mendalam. Cerita ini juga menyentuh identitas budaya dan keyogyaan penulis, yang diwarisi dari darah ibunya dari Bantul dan ayahnya dari Bayat, Klaten. Dengan menggambarkan Yogyakarta sebagai sebuah akuarium dan dirinya sebagai ikan yang dipindahkan dari Jakarta, penulis menjelaskan perubahan dalam budaya dan politik di Yogyakarta yang dialaminya sejak pertengahan 1970-an hingga 1980-an. Buku ini menawarkan refleksi mendalam tentang perubahan sosial, identitas budaya, dan nilai-nilai keagamaan dalam konteks masyarakat Yogyakarta yang dinamis dan kompleks.

Detail Buku

Jumlah Halaman 35
Kategori Sosial
Penerbit Hikam Pustaka
Tahun Terbit 2021
ISBN -
eISBN 978-623-311-630-5
Akuarium, Ikan, dan Pelet Danais

Akuarium, Ikan, dan Pelet Danais

R. Toto Sugiharto