Sinopsis Buku: Di tengah kehidupan yang penuh tantangan, seorang laki-laki tua yang hidup sebatang kara di sebuah desa terpencil berusaha mencari rezeki dengan semangat yang tak mudah tergoyahkan. Setiap hari, ia berjuang keras, dengan harapan bisa memberikan kehidupan yang lebih baik untuk keluarganya. Namun, kehidupan yang ia alami adalah sebuah cerita tentang ketekunan, harapan, dan kehilangan. Dalam usaha mencari nafkah, ia mengingat kembali masa lalu, ketika anak semata wayangnya pergi meninggalkan desa untuk merantau ke kota besar, dengan janji akan kembali membawa kekayaan dan kesejahteraan. Buku ini terdiri dari kumpulan cerita pendek yang menggambarkan kehidupan manusia di berbagai lapisan masyarakat, dari yang sederhana hingga yang penuh lika-liku. Setiap cerita menghadirkan suasana yang unik, dengan ide dan diksi yang memperkaya kesan serta makna dalam narasi. Dari cerita tentang penjual nyawa di pasar edan, hingga kamera buatan tuhan, kisah-kisah ini menggambarkan dunia yang penuh misteri dan makna. Dari desa terpencil hingga kota besar, dari kehidupan yang sederhana hingga kehidupan yang penuh perjuangan, buku ini mengajak pembaca untuk menggali makna kehidupan, harapan, dan kehilangan. Dengan latar belakang yang hangat dan narasi yang tajam, buku ini menawarkan pengalaman baca yang mendalam dan menyentuh. Dalam setiap halaman, terdapat kisah-kisah yang menggambarkan kehidupan manusia dengan berbagai warna dan nuansa, yang mungkin saja bisa menjadi cermin bagi pembaca untuk menemukan makna kehidupan mereka sendiri.
Pasar surga Di sana barang apa saja yang tidak ada Kebutuhan apa yang tidak tersedia Mulai dari A sampai Z dari Alief sampai Ya dari angka nol satu dua sampai kembali ke nol lagi semuanya bisa didapatkan di Pasar Edan Pengunjungnya pun super melimpah ruah Berbagai lapisan manusia bisa dikata pernah menginjakkan kaki di pasar surga itu Dari wong alit sampai wong elit Dari orang yang taraf ekonominya menengah ke tanah sampai yang menengah ke langit Dari orang yang gak berpunya sampai mereka yang berada semuanya pasti pernah berbelanja di pasar Edan itu Layaknya surga di sana segala sesuatu pasti tersedia Bahkan ternyata di pasar Edan itu juga dijual sesuatu yang sangat langka Super langka malah Takkan pernah ada yang menduga mungkin juga Anda kalau sesuatu itu adalah nyawa Cerpen Penjual Nyawa di Pasar Edan Telah ditemukan sebongkah hati berwarna merah matang di toilet umum kota Hahaem dengan besar 35 centimeter Bagi yang merasa kehilangan harap menghubungi 08530303030 Jika sampai satu tahun tidak ada yang mengaku atau menghubungi mohon keikhlasan untuk Cerpen Hati yang Hilang beberapa kelebihan cerpen Akar Rumput di antaranya detail persoalan yang diangkat adalah persoalan penting berani merambah wilayah absurd termasuk soal nasib cara bercerita yang lancar hikmah yang disampaikan halus Mashuri Peneliti Sastra di Balai Bahasa Jawa Timur IJTIHAD 2013 salah satu hal menarik dalam cerpen ini adalah karakterisasi Wak Tuwak dia adalah sosok yang menyuarakan kritik terhadap pola dan gaya hidup remaja Jamal D Rahman Sastrawan Horison Kakilangit November 2013
Jumlah Halaman | 144 |
---|---|
Kategori | Bahasa Dan Sastra |
Penerbit | UB PRESS |
Tahun Terbit | 2015 |
ISBN | 978-602-203-723-1 |
eISBN | 978-602-203-724-8 |