Sinopsis Buku: Buku ini membahas tentang pentingnya pengembangan produksi benih kentang sebagai upaya mendukung swasembada benih kentang nasional. Dalam konteks kebutuhan kentang yang semakin meningkat di dunia, buku ini memberikan solusi melalui metode aeroponik, yang merupakan teknologi budidaya tanpa menggunakan tanah. Metode ini dianggap lebih efektif dalam mengurangi risiko penyakit tular tanah, meningkatkan jumlah produksi benih, dan meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk. Buku ini juga menjelaskan tantangan yang dihadapi dalam produksi benih kentang, seperti ketergantungan pada impor benih, biaya produksi yang tinggi, dan ancaman hama serta penyakit seperti penyakit busuk daun dan nematoda sista kuning (NSK). Selain itu, buku ini memberikan gambaran tentang potensi dan peluang peningkatan produksi kentang, serta langkah-langkah untuk mengoptimalkan hasil panen. Ditulis oleh Eni Sumarni dan tim, buku ini menjadi referensi penting bagi para penangkar benih, petani kentang, dan akademisi yang tertarik pada teknologi tepat guna dalam bidang pertanian. Buku ini juga relevan bagi mahasiswa yang mempelajari kajian tentang greenhouse, hidroponik, dan aeroponik dalam produksi tanaman. Dengan menggabungkan informasi teknis, data produksi, dan solusi praktis, buku ini menjadi panduan yang bermanfaat dalam upaya meningkatkan produksi benih kentang secara swadaya dan berkelanjutan.
Kentang merupakan salah satu komoditas yang penting di Indonesia Kentang menjadi bahan pangan yang banyak diminati oleh masyarakat baik sebagai bahan makanan utama untuk diet maupun sebagai camilan Nilai gizi yang dimiliki kentang juga menjadikannya dipertimbangkan masyarakat dalam keanekaragaman menu makanan keluarga Permintaan kentang memiliki tren meningkat setiap tahun tetapi luas lahan produksinya masih fluktuatif sehingga berdampak pada hasil panen Produksi kentang di banyak negara berkembang masih berkisar 10 mdash 15 ton per hektar Hasil tersebut masih jauh dibandingkan produksi di negara negara Eropa dan Amerika Utara Sentra produksi kentang di Indonesia diantaranya Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur Jambi Sumatera Utara Sumatera Barat Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan Kendala hama dan penyakit tanaman kentang yang endemik di beberapa sentra produksi juga berdampak pada naik turunya produksi kentang Oleh karena itu perlu dilakukan perbaikan atau pengembangan dari adopsi teknologi dari negara negara subtropis atau negara maju yang dapat menghasilkan benih kentang dalam jumlah tinggi untuk mendukung produksi kentang yang tangguh Buku ini ditulis untuk memberikan informasi mengenai teknologi aeroponik yang mulai dikembangkan untuk produksi benih kentang sehingga dapat membuka akses produksi bagi penangkar benih kentang meningkatkan produksi benih dan diharapkan dapat mengurangi biaya produksi kentang Aeroponik adalah metode budidaya yang digunakan untuk memproduksi benih kentang tanpa menggunakan tanah sebagai upaya untuk mengurangi penyakit tular tanah Metode aeroponik dapat menghasilkan benih dalam jumlah lebih banyak dibandingkan metode konvensional Dengan terbitnya buku ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada Ristekdikti melalui Hibah Bersaing Penelitian Strategis Nasional dan Hi Link sehingga buku ini dapat disusun dari hasil kegiatan tersebut selama tiga tahun berturut turut Buku ini merupakan salah satu buku potensial ke arah teknologi tepat guna yang dapat dimanfaatkan oleh para penangkar benih dan petani kentang Semoga buku ini bermanfaat bagi mahasiswa berkaitan dengan penelitian pada kajian greenhouse hidroponik ataupun aeroponik untuk produksi tanaman ataupun masyarakat khususnya para petani penangkar benih dan produsen kentang yang tertarik sebagai upaya dan peluang peningkatan produksi benih kentang dalam rangka mendukung swasembada benih kentang nasional
Jumlah Halaman | 57 |
---|---|
Kategori | Pertanian Perkebunan Peternakan dan Kelautan |
Penerbit | Penebar Swadaya |
Tahun Terbit | 2019 |
ISBN | 978-623-225-076-5 |
eISBN | 978-623-225-077-2 |