Logo Bacabuku
Abdul Kadir (1771-1875) hingga HOS Cokroaminoto (1883-1934)

Abdul Kadir (1771-1875) hingga HOS Cokroaminoto (1883-1934)

R. Toto Sugiarto, dkk
Ebook

Deskripsi ebook

Sinopsis Buku: Buku ini menggambarkan perjuangan heroik para pahlawan nasional Indonesia dalam melawan penjajahan Belanda, khususnya melalui kisah-kisah inspiratif dari dua tokoh utama, yaitu Abdul Kadir Raden Tumenggung dan Nyi Ageng Serang. Abdul Kadir, seorang Raja Melawai yang berusia 74 tahun, memimpin perlawanan rakyat Melawai dan Melayu melawan Belanda dengan semangat yang luar biasa. Ia berhasil menyatukan kekuatan Dayak dan Melayu, membangkitkan semangat nasionalisme, dan mengajarkan rakyat bahwa “Selama masih berada di bawah telapak kaki penjajah, tidak akan pernah bahagia dan hidup makmur.” Perjuangannya tidak hanya berupa pertempuran, tetapi juga strategi ganda yang merendahkan martabat pemerintah Jawa yang tunduk pada Belanda. Di sisi lain, Nyi Ageng Serang, seorang tokoh bangsawan yang berusia 73 tahun, turut serta dalam perjuangan melawan Belanda. Dengan dukungan cucunya, Raden Mas Papak, ia memimpin pasukan perjuangan Pangeran Diponegoro di berbagai daerah seperti Serang, Semarang, dan Rembang. Meskipun usianya senja, semangat perjuangannya tidak pernah padam. Ia terlibat dalam Perang Diponegoro (1825–1830) dan menjadi pinisepuh yang dihormati. Setelah tertangkap oleh Belanda, ia dibawa ke Yogyakarta dan akhirnya kembali ke Serang, tetapi hasratnya untuk mengusir penjajah tidak pernah sirna. Kedua tokoh ini merepresentasikan semangat perlawanan rakyat Indonesia yang berani, konsisten, dan penuh dedikasi. Buku ini menyoroti peran penting mereka dalam membentuk pergerakan kemerdekaan Indonesia, serta menggambarkan bagaimana semangat nasionalisme dan keberanian masyarakat Indonesia mampu menghadapi penjajahan yang luar biasa. Dengan narasi yang penuh kebanggaan dan haru, buku ini menjadi sumber inspirasi bagi generasi penerus untuk terus menjaga semangat perjuangan dan kebebasan bangsa.

Sinopsis ebook

Sinopsis Buku: Buku ini menggambarkan perjuangan heroik para pahlawan nasional Indonesia dalam melawan penjajahan Belanda, khususnya melalui kisah-kisah inspiratif dari dua tokoh utama, yaitu Abdul Kadir Raden Tumenggung dan Nyi Ageng Serang. Abdul Kadir, seorang Raja Melawai yang berusia 74 tahun, memimpin perlawanan rakyat Melawai dan Melayu melawan Belanda dengan semangat yang luar biasa. Ia berhasil menyatukan kekuatan Dayak dan Melayu, membangkitkan semangat nasionalisme, dan mengajarkan rakyat bahwa “Selama masih berada di bawah telapak kaki penjajah, tidak akan pernah bahagia dan hidup makmur.” Perjuangannya tidak hanya berupa pertempuran, tetapi juga strategi ganda yang merendahkan martabat pemerintah Jawa yang tunduk pada Belanda. Di sisi lain, Nyi Ageng Serang, seorang tokoh bangsawan yang berusia 73 tahun, turut serta dalam perjuangan melawan Belanda. Dengan dukungan cucunya, Raden Mas Papak, ia memimpin pasukan perjuangan Pangeran Diponegoro di berbagai daerah seperti Serang, Semarang, dan Rembang. Meskipun usianya senja, semangat perjuangannya tidak pernah padam. Ia terlibat dalam Perang Diponegoro (1825–1830) dan menjadi pinisepuh yang dihormati. Setelah tertangkap oleh Belanda, ia dibawa ke Yogyakarta dan akhirnya kembali ke Serang, tetapi hasratnya untuk mengusir penjajah tidak pernah sirna. Kedua tokoh ini merepresentasikan semangat perlawanan rakyat Indonesia yang berani, konsisten, dan penuh dedikasi. Buku ini menyoroti peran penting mereka dalam membentuk pergerakan kemerdekaan Indonesia, serta menggambarkan bagaimana semangat nasionalisme dan keberanian masyarakat Indonesia mampu menghadapi penjajahan yang luar biasa. Dengan narasi yang penuh kebanggaan dan haru, buku ini menjadi sumber inspirasi bagi generasi penerus untuk terus menjaga semangat perjuangan dan kebebasan bangsa.

Detail Buku

Jumlah Halaman 30
Kategori Umum
Penerbit Hikam Pustaka
Tahun Terbit 2021
ISBN -
eISBN 978-623-311-123-2
Abdul Kadir (1771-1875) hingga HOS Cokroaminoto (1883-1934)

Abdul Kadir (1771-1875) hingga HOS Cokroaminoto (1883-1934)

R. Toto Sugiarto, dkk