Buku ini mengambil judul Pertarungan di Ruang Ibadah Studi Komparasi Politik Media antara Buletin Al Islam dari Hizbut Tahrir Indonesia HTI dengan At Tauhid dari Gerakan Salafi Buku ini menyoroti tentang pertarungan pemikiran yang terjadi antara buletin Jumat Al Islam dengan At Tauhid Seperti yang diketahui keduanya berasal dari gerakan Islam yang memiliki ideologi yang berbeda sehingga tujuan dan hal yang diperjuangkan pun berbeda Maka dari itu pertarungan antara buletin Al Islam dengan At Tauhid tidak dapat dihindari karena buletin Jumat merupakan bagian dari media massa sehingga sifat sifatnya juga sama dengan media massa yakni memiliki pengaruh terhadap pola pikir masyarakat maupun pemerintah Pengaruh yang ada pada media ini dipengaruhi oleh sifatnya yang juga mempunyai kemampuan men setting sesuatu apakah sesuatu itu penting ataupun tidak bagi masyarakat maupun pemerintah hal tersebut tergantung dari cara media membingkainya Pendekatan yang digunakan dalam penelitian di buku ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis isi sebagai metode tafsir teks Penelitian ini berusaha menunjukkan bagaimana framing yang dilakukan oleh kedua buletin yakni Al Islam dan At Tauhid tentang Islam dan hal tersebut semakin menegaskan ideologi yang mereka perjuangkan Lebih lanjut lagi fenomena ini dapat dikatakan sebagai starting point dari pertarungan pemikiran antarbuletin Jumat yang terjadi di ruang publik masjid Sebagai informasi penelitian yang dilakukan dalam buku ini dilakukan pada tahun 2010 2011 sebelum HTI dilarang pemerintah Berdasarkan penelitian ini penulis menemukan bahwa buletin Jumat memiliki peran penting dalam penguatan penyebaran dan peningkatan gerakan Islam Pertarungan pemikiran antara buletin Jumat Al Islam HTI dan At Tauhid Salafi juga dapat dikatakan terlihat jelas Al Islam lebih mengutamakan dakwah politis dan bertujuan menerapkan Islam secara sistematis sedangkan At Tauhid mengedepankan dakwah a politis dan menghiraukan masalah sistematis Dengan kata lain perbedaan ideologi dan pemikiran gerakan yang ada di belakang kedua buletin membuat keduanya menghembuskan wacana wacana yang berbeda Wacana tersebut pada kelanjutannya bertemu di ruang publik Akhirnya terjadilah pertarungan pemikiran tersebut Buku ini mengambil judul Pertarungan di Ruang Ibadah Studi Komparasi Politik Media antara Buletin Al Islam dari Hizbut Tahrir Indonesia HTI dengan At Tauhid dari Gerakan Salafi Buku ini menyoroti tentang pertarungan pemikiran yang terjadi antara buletin Jumat Al Islam dengan At Tauhid Seperti yang diketahui keduanya berasal dari gerakan Islam ...yang memiliki ideologi yang berbeda sehingga tujuan dan hal yang diperjuangkan pun berbeda Maka dari itu pertarungan antara buletin Al Islam dengan At Tauhid tidak dapat dihindari karena buletin Jumat merupakan bagian dari media massa sehingga sifat sifatnya juga sama dengan media massa yakni memiliki pengaruh terhadap pola pikir masyarakat maupun pemerintah Pengaruh yang ada pada media ini dipengaruhi oleh sifatnya yang juga mempunyai kemampuan men setting sesuatu apakah sesuatu itu penting ataupun tidak bagi masyarakat maupun pemerintah hal tersebut tergantung dari cara media membingkainya Pendekatan yang digunakan dalam penelitian di buku ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis isi sebagai metode tafsir teks Penelitian ini berusaha menunjukkan bagaimana framing yang dilakukan oleh kedua buletin yakni Al Islam dan At Tauhid tentang Islam dan hal tersebut semakin menegaskan ideologi yang mereka perjuangkan Lebih lanjut lagi fenomena ini dapat dikatakan sebagai starting point dari pertarungan pemikiran antarbuletin Jumat yang terjadi di ruang publik masjid Sebagai informasi penelitian yang dilakukan dalam buku ini dilakukan pada tahun 2010 2011 sebelum HTI dilarang pemerintah Berdasarkan penelitian ini penulis menemukan bahwa buletin Jumat memiliki peran penting dalam penguatan penyebaran dan peningkatan gerakan Islam Pertarungan pemikiran antara buletin Jumat Al Islam HTI dan At Tauhid Salafi juga dapat dikatakan terlihat jelas Al Islam lebih mengutamakan dakwah politis dan bertujuan menerapkan Islam secara sistematis sedangkan At Tauhid mengedepankan dakwah a politis dan menghiraukan masalah sistematis Dengan kata lain perbedaan ideologi dan pemikiran gerakan yang ada di belakang kedua buletin membuat keduanya menghembuskan wacana wacana yang berbeda Wacana tersebut pada kelanjutannya bertemu di ruang publik Akhirnya terjadilah pertarungan pemikiran tersebut