Tiba tiba jariku ingin bertutur Menyibak kantuk memasuki batas waktu yang terbuang Belum kutemukan sebuah judul ocehan mereka Hanya tarian kesana kemari tak ada ujung Tak tahu kemana mereka berlari merangkak atau diam terpana Yang ada cambuk kecil yang kukibaskan menggugah uapan kecil Terperanjat mungkin ada Namun sebagian masih saja terlelap Ahhh kenapa mesti dan harus Bukankah pernah kudengar Jangan kau pikirkan Jalan terus bolehlah singgah sebentar Jika masa datang pengganti kemarau panjang Belukarpun gemulai menembus bongkahan tanah retak Kambium basah merebak sejuknya penghujan Dan ranting yang kering kan bersemi kembali Ayah Saya Tidak Bisa Menulis Larasati TrijnjteTiba tiba jariku ingin bertutur Menyibak kantuk memasuki batas waktu yang terbuang Belum kutemukan sebuah judul ocehan mereka Hanya tarian kesana kemari tak ada ujung Tak tahu kemana mereka berlari merangkak atau diam terpana Yang ada cambuk kecil yang kukibaskan menggugah uapan kecil Terperanjat mungkin ada Namun sebagian masih ...saja terlelap Ahhh kenapa mesti dan harus Bukankah pernah kudengar Jangan kau pikirkan Jalan terus bolehlah singgah sebentar Jika masa datang pengganti kemarau panjang Belukarpun gemulai menembus bongkahan tanah retak Kambium basah merebak sejuknya penghujan Dan ranting yang kering kan bersemi kembali Ayah Saya Tidak Bisa Menulis Larasati Trijnjte