Sinopsis Buku: *Al-Ghuluw wa al-I'tidal* oleh Muhammad bin Alawi bin Abbas al-Maliki Buku *Al-Ghuluw wa al-I'tidal* adalah karya yang membahas tentang keseimbangan dalam perilaku manusia, khususnya dalam konteks hubungan antara manusia dengan Tuhan dan sesama manusia. Buku ini menggambarkan dua sikap yang sering terjadi dalam kehidupan manusia: *ghuluw* (ekstrem) dan *i'tidal* (keseimbangan). *Ghuluw* merujuk pada sikap yang terlalu berlebihan, baik dalam beribadah maupun dalam hubungan sosial, sedangkan *i'tidal* adalah sikap yang seimbang, moderat, dan sesuai dengan petunjuk agama serta nilai-nilai kehidupan yang sehat. Penulis menjelaskan bahwa *ghuluw* seringkali berakibat buruk, baik dalam aspek spiritual maupun sosial, karena kelebihan dalam beribadah atau kelembutan dalam sikap bisa mengganggu keseimbangan kehidupan. Sebaliknya, *i'tidal* adalah sikap yang diutamakan dalam agama, karena ia mewujudkan kepatuhan kepada Tuhan sekaligus menjaga hubungan yang harmonis dengan sesama manusia. Buku ini juga memberikan contoh-contoh dalam kehidupan sehari-hari yang menjelaskan bagaimana seseorang dapat mencapai keseimbangan antara keiman dan ketaqwaan, serta antara kelembutan dan kekuatan dalam berinteraksi dengan lingkungan sosial. Dengan bahasa yang santun dan penjelasan yang jelas, buku ini menjadi panduan yang bermanfaat bagi pembaca yang ingin memahami dan menerapkan prinsip keseimbangan dalam kehidupan sehari-hari, baik dari segi spiritual maupun sosial.
Sinopsis Buku: *Al-Ghuluw wa al-I'tidal* oleh Muhammad bin Alawi bin Abbas al-Maliki Buku *Al-Ghuluw wa al-I'tidal* adalah karya yang membahas tentang keseimbangan dalam perilaku manusia, khususnya dalam konteks hubungan antara manusia dengan Tuhan dan sesama manusia. Buku ini menggambarkan dua sikap yang sering terjadi dalam kehidupan manusia: *ghuluw* (ekstrem) dan *i'tidal* (keseimbangan). *Ghuluw* merujuk pada sikap yang terlalu berlebihan, baik dalam beribadah maupun dalam hubungan sosial, sedangkan *i'tidal* adalah sikap yang seimbang, moderat, dan sesuai dengan petunjuk agama serta nilai-nilai kehidupan yang sehat. Penulis menjelaskan bahwa *ghuluw* seringkali berakibat buruk, baik dalam aspek spiritual maupun sosial, karena kelebihan dalam beribadah atau kelembutan dalam sikap bisa mengganggu keseimbangan kehidupan. Sebaliknya, *i'tidal* adalah sikap yang diutamakan dalam agama, karena ia mewujudkan kepatuhan kepada Tuhan sekaligus menjaga hubungan yang harmonis dengan sesama manusia. Buku ini juga memberikan contoh-contoh dalam kehidupan sehari-hari yang menjelaskan bagaimana seseorang dapat mencapai keseimbangan antara keiman dan ketaqwaan, serta antara kelembutan dan kekuatan dalam berinteraksi dengan lingkungan sosial. Dengan bahasa yang santun dan penjelasan yang jelas, buku ini menjadi panduan yang bermanfaat bagi pembaca yang ingin memahami dan menerapkan prinsip keseimbangan dalam kehidupan sehari-hari, baik dari segi spiritual maupun sosial.